Halaman

Kamis, 01 November 2012

Abiel

Cerita ini diikutsertakan dalam Lomba Cerbul KasFan bulan Oktober di Grup Kastil Fantasi - Goodreads.
-------------------------------------------------------------------------------------------------


Ada banyak kisah cinta yang diceritakan berulang-ulang dengan berbagai versi, juga berbagai akhir. Ada kisah yang berakhir bahagia, ada pula yang berakhir pedih bahkan tragis. Seperti kisah Duyung Ragil yang cintanya pada seorang manusia berakhir pada kematian setelah mengorbankan suara dan mengalami penyiksaan tiap kali menjejakkan kakinya di daratan. Kisah-kisah itu dianggap sebagai kisah cinta yang tak lekang oleh waktu, kisah cinta yang layak untuk diingat sepanjang masa.

Kisah cinta Ragil adalah aib untukku, kisah cinta yang mengumbarkan kebodohan karena jatuh cinta pada predator yang memburu warga lautan tanpa belas kasihan. Mereka bahkan mengotori lautan kami dengan bahan kimia yang meracuni banyak ikan-ikan dan membuat kami seringkali terjangkit penyakit kulit mengerikan yang sulit untuk disembuhkan.

Untung saja di Amalfi, manusia-manusianya tidak suka merusak. Lautan kami jernih dan airnya menyegarkan. Pada bulan Februari dan Oktober, di sepanjang pantai dan pada dataran yang bertingkat akan dipenuhi pohon-pohon berbuah kuning. Para manusia suka bermain di laut, meluncur di atas air dengan papan panjang dengan ujung-ujung meruncing, sekedar berenang di tepian atau membuat replika istana dari pasir pantai. Tak jarang juga ada manusia yang tenggelam karena terbawa ombak, dan tugas kamilah untuk mengirim mereka kembali ke tepian jika hal itu terjadi—tanpa sepengetahuan mereka.