Halaman

Minggu, 09 Desember 2012

Draqou


Cerpen ini diikutsertakan pada lomba Cerbul Kastil Fantasi bulan November di Goodreads.
***

Jalanan yang dilewatinya gelap dan becek, bau tengik sampah yang menumpuk di sudut jalan membuatnya menahan napas dan berjalan lebih cepat. Segera saja sepatu bot dan ujung-ujung celana panjang yang dipakainya kotor oleh cipratan tanah basah yang menempel. Jaket hitam panjang bertudung yang menutupi kepala dan bagian atas tubuhnya basah oleh gerimis yang masih turun perlahan di kota tua itu. Di kanan kiri jalan tampak para tunawisma yang berteduh dengan berlapis-lapis koran sebagai alas duduk. Seorang ibu memeluk tiga orang anaknya yang menangis kedinginan serta didera kelaparan. Seorang kakek tua berbaring tak peduli di atas karton yang dilebarkan, di sisinya seorang nenek tua sibuk berdoa rosario. Berlusin-lusin anak kecil bergerombol di bawah lindungan atap yang menonjol keluar, beberapa terlihat tertawa mengerjai anak-anak yang lebih lemah—menyirami mereka dengan menendangi genangan air. Suara tawa dan jerit mereka menutupi suara langkah sepatunya yang berkecipak saat ia melompat ke atas tumpukan peti kayu lalu ke jendela sebuah bangunan tua yang terbengkalai.