Halaman

Minggu, 09 April 2017

Happy Ending


Jadi... dari manakah sesungguhnya kebisuan gadis itu bermula?

Sejak kapankah ia mulai merasa bila diabaikan adalah hukuman yang sepantasnya didapatkan?

Ah, ia ingat.

Hari itu, usianya genap lima tahun. Pada usia itulah ingatannya bermula. Agak lambat, mungkin. Selambat kemampuannya berbicara datang. Sedari pagi, ia menanti-nanti. Pergi ke sekolah dengan bersemangat, dan tidak sabar untuk kembali pulang. Bulan lalu, ketika Mina-nee berulangtahun, rumah dihiasi dengan balon aneka warna oleh ayah mereka. Ada pita-pita terpasang di dinding, dan sebuah kue berlapis krim dengan hiasan beruang berada di atas meja makan mereka. Suasananya sangat menyenangkan. Beberapa orang teman Mina-nee datang membawa kotak-kotak berisi hadiah. Walaupun wajah ayah mereka tetap muram seperti biasa, beliau tetap bertepuk tangan saat menyanyikan lagu ulang tahun untuk kakak perempuannya itu.

An Angel Meant For Me


***

Naito bilang saat aku berdiri di samping Kisa, aku terlihat seperti setan.

Tidak salah juga, sih. Aku memang dikenal sebagai cowok yang populer di kalangan perempuan, terutama mereka yang lebih tua. Hei, aku tidak sedang menyombong. Kenyataannya memang begitu. Banyak perempuan yang lebih tua dariku sengaja datang ke toko hewan peliharaan Izuka hanya untuk bertemu denganku. Banyak dari mereka yang memberikan nomor telepon, bahkan terang-terangan mengajakku kencan. Apakah aku harus menolak? Jelas tidak. Aku menikmati kehidupanku dengan mereka. Aku menyukai sentuhan-sentuhan intim seperti itu. Rasanya memabukkan, membuatku... hmm... kecanduan? Sama seperti rokok yang sampai detik ini tidak bisa kutinggalkan.

Intinya, aku bejat.

Dan Konoe Kisa adalah perempuan baik-baik.