Cerpen ini diikutsertakan pada lomba cerbul KasFan bulan Mei 2013.
---
Lama aku berdiri di depan etalase cafe tempat kita berjanji untuk bertemu hari ini. Lewat dinding berbahan kaca itu aku bisa melihatmu duduk sendirian di meja yang terletak di sudut kafe dengan pencahayaan remang-remang bohlam kuning pada lampu gantung di atas kepalamu. Kau tengah memandang kosong permukaan kopi dalam cangkir yang kau genggam dengan kedua telapak tanganmu. Kau masih secantik dirimu setahun yang lalu—di hari terakhir perjumpaan kita. Rambut coklatmu yang bergelombang jatuh dengan gemulai membingkai wajahmu yang tirus. Kau kurusan.
Gurat-gurat lelah di wajahmu pun terlihat makin jelas ketika tanpa sadar kedua kakiku telah melangkah memasuki cafe dan membawaku berdiri di hadapanmu. Kau mendongakkan kepala menatapku, mengulaskan senyum lega yang selalu kau berikan padaku tiap kali kita bertemu. Senyum yang membuatku tahu bahwa keberadaanku kau butuhkan. Kau pun segera berdiri, memelukku erat-erat dan aku membalasnya lebih erat lagi.