Halaman

Selasa, 20 Agustus 2013

Hopefully This Isn't the Last Song For You; From Him

Disclaimer:
- Koushun Takami
- Forum BRRPG
- PM Arai Nobu dan Arai Nobuko
- Chanyeol EXO sebagai visualisasi dari Arai Hiroki, Kiko Mizuhara sebagai visualisasi dari Sakuragawa Nobuko

Genre: fluff (?)

Udah lama nggak nulis pakai POV 2, tiba-tiba pengen lagi. Ini kalau dibilang FF agak kependekan, sih. Anggap aja ini curcol in chara... *plaaakk*


###



###

Barangkali kamu takkan pernah tahu seberapa besar arti kehadiranmu untuk dia.

Ada banyak sekali hal yang telah kamu ubah dalam dirinya. Terlalu banyak hingga dia tidak yakin mampu menyebutkannya satu demi satu di depanmu. Yang dia tahu, kamu telah memberinya kehangatan yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan. Kamu seperti matahari dalam kehidupannya. Kamu seperti oasis yang memuaskan dahaganya. Kamu, kamu bahkan lebih adiktif daripada semua narkoba yang pernah ditelannya. Kamu menghadirkan perasaan baru di hatinya.

Tahukah kamu? Sadarkah?

Kamu, kamu, kamu, kamu, dan kamu. Hanya kamu yang ada di pikirannya. Mendadak dia lupa bagaimana cemburunya dia pada kekasih kakak tertuanya. Mendadak dia merasa mungkin dia bisa menerima kehadiran perempuan bermata besar itu di samping kakak tertuanya. Semuanya karena kamu. Kehadiran kamu mengalihkan dunianya.

Mengunjungi rumah keluargamu kini merupakan saat-saat yang paling ditunggunya. Ketika orang-orang di rumahmu berkali-kali menyebutnya sebagai bagian dari keluarga, dia seringkali tidak bisa menahan luapan bahagia dalam hatinya. Sekalipun sudah berkali-kali dia datang, dia masih merasa rumahmu bagaikan rumah dari negeri mimpi. Dia merasa seperti berada di dunia lain tiap kali berada di rumahmu. Kamu, dan rumahmu, membuatnya tidak ingin beranjak pulang pada hari terakhir liburan.

Keberadaanmu pun mengembalikan satu kebiasaan yang dulu pernah hilang dari hidupnya. Kini musik kembali hadir dalam hidupnya, semenjak kamu datang. Baginya, kamu seperti melodi baru yang tidak berhenti berputar dalam benaknya, menggelitiknya untuk mengekspresikan melodi itu dalam tiap petikan senar gitarnya. Melodimu berubah menjadi sebuah lagu. Tawamu, tingkah lakumu, dirimu, digubahnya menjadi rangkaian kata yang mengiringi lagu dari melodimu. Dia bisa menghabiskan berjam-jam di kamar bersama gitarnya, memikirkan kamu, menikmati melodimu.

Dia menunggu. Waktu untuk memperdengarkan lagu itu padamu. Karena dia tahu, waktunya tidak akan lama lagi. Tubuhnya makin lemah. Wajahnya semakin tirus dan pucat. Berlawanan dengan keinginan hidupnya yang makin membesar, tubuhnya malah makin menyerah.

"Nobuko," panggilnya dengan suara berat yang begitu kamu suka.

Kamu pun menoleh cepat hingga rambut pendekmu bergoyang. Kamu menyunggingkan senyum lebar, memamerkan gigi-gigimu yang putih. Senyum yang membuat dia merasakan desir dalam dadanya. Tanganmu terbuka lebar untuk memeluknya. Dia balas memelukmu tidak kalah eratnya. Lalu kamu bertanya kenapa dia membawa gitarnya.

Dia tidak memberimu jawaban, tapi dia menggandeng tanganmu duduk di teras rumah. Gitar diletakannya di pangkuan, lalu dia menatapmu dalam-dalam dan berkata, "Dengarkan baik-baik."

Kamu mengangguk, duduk bersila menghadap ke arahnya. Tubuhmu condong ke depan karena semangat. Matamu berbinar jenaka memandangi jari-jarinya yang menari-nari memetik senar gitar. Kamu bertepuk-tangan tanpa suara.

Dan dia tersenyum tipis, menyanyikan lagu yang datang dari melodimu. Lagu yang berisi segenap perasaannya padamu. Lagu yang tercipta dari setiap degup jantungnya yang berdetak tiap dia memikirkanmu. Lagu di mana dia berharap kamu bisa menangkap apa yang tersirat di dalam liriknya.


Semoga lagu ini bukanlah lagu yang terakhir untukmu, darinya.


Aishiteru... Nobuko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar