"Tidak bisa, Dok?" tanya Kwon Eunjae penuh harap, yang disambut dengan gelengan sang pria paruh baya sambil melepas kacamata dan mengelapnya.
"Diagnosis saya sama persis seperti dokter-dokter sebelum ini. Tubuhmu terlalu lemah untuk menerima terapi-terapi yang berat."
"Sekalipun saya sendiri yang menginginkannya?" desak Kwon Eunjae hingga Hwang Yiseong meletakkan tangan di pundaknya supaya ia tidak mencondongkan tubuh terlalu dekat pada dokter Byun. "Saya bisa. Saya mau berjuang, Dok. Saya bisa tahan sakitnya. Saya tidak mau menyerah begitu saja tanpa perlawanan sama sekali. Dokter, saya mau sembuh."
"Saran saya, lanjutkan saja pengobatan yang selama ini sudah berjalan," ujar sang dokter dengan tenang. "Jangan stres. Nikmati hidup se—"
Gebrakan di meja menghentikan kalimat dokter itu. Cukup sudah ia mendengar hal yang sama. Kwon Eunjae berdiri, dan meninggalkan ruangan. Tak lama kemudian, Yiseong segera menyusul di belakangnya sambil mendorong kursi roda yang tadi Eunjae lupakan begitu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar