Halaman

Kamis, 31 Maret 2022

On This Special Day

 17 Desember 2020



Everybody has a birthday every year. Really.

But to celebrate it together, you and I,

This might be the only year we could.




***


Malam sebelumnya, tanggal 16, Kwon Eunjae dengan tubuh gemetar kedinginan meringkuk dalam dekap hangat Yoon Baekhwan di balik selimut. Dingin menusuk tulang yang kerap disajikan Desember makin menyulitkannya untuk jatuh dalam lelap. Selain itu, sesuatu tengah membuat Jay gelisah. Pada sosok yang telah dianggapnya sebagai kakak itulah, pemuda Kwon mengungkapkan keinginannya mencipta memori yang bisa bertahan selamanya pada hari Hwang Yiseong resmi memasuki era kedewasaan. Ia meminta saran dari yang lebih tua karena ini kali pertama Kwon Eunjae jatuh cinta. Pada akhirnya, pemuda jatuh terlelap dengan jemari Baekhwan mengusap lembut helaian keemasannya.


Esok paginya, Kwon muda bangun dengan semangat menggebu yang mengalahkan segala sakit pada sekujur tubuh. Ia segera beranjak dari tempat tidur, mencuci muka dan menyikat gigi, lalu mengoleskan BB Cream dan pulasan tipis lip tint untuk menyamarkan pucat dengan terburu-buru. Tubuh kurusnya terbungkus empat lapis pakaian, tampak berisi hingga menipu penglihatan orang-orang akan kenyataan pemuda itu makin hari makin ringan bobotnya. Namun, wajah tirus itu penuh senyum, seolah mawar tengah bermekaran di wajahnya yang seputih susu.


Langkahnya kadang serampangan, tetapi tujuan sudah terpeta. Ia setengah berlari ke ruang latihan, di mana sosok yang tak sabar lagi ingin ia temui sedang menunggu di sana. Senyum lebar yang mengundang sepasang lesung pipi serta-merta terpulas kala tangan menekan kenop pintu dan kaki menjejak ruang.


“Yiseong-ah!” serunya — tanpa menyembunyikan rasa girangnya. Ia duduk di lantai, di samping pemuda berambut hitam yang panjangnya sudah nyaris mencapai dagu. Terpana ia dibuatnya, seperti yang selalu terjadi tiap ia memandang pemuda Hwang. Segera mawar merah baru kembali mekar pada kedua belah pipi.


“Saengilchukkae,” ia mengujar, disambut senyum balasan dari yang tersayang.


“Today is a special day,” lanjut Kwon Eunjae sambil mengangguk tegas. Bibir merapat serupa garis dengan sudut-sudut melengkung ke atas. “Hari ini Hwang Yiseong boleh meminta apa saja dariku.”


“Apa saja?”


“Apa pun.”


“Kamu akan mengabulkannya?”


“Yes, I will.”


“Kiss me,” bisik Yiseong lirih di telinganya.


Sepasang matanya membulat besar, merah kembali terbit di wajah. Kwon Eunjae menjilat bibir, lalu bangkit berdiri. Ia mengulur tangan, mencengkram pergelangan Yiseong, lalu menariknya keluar dari ruang yang penuh mata-mata. Digiringnya Hwang Yiseong menuju ke ruang di mana mereka pernah bertukar rahasia. Tempat yang aman tanpa ada kamera mengintip ingin tahu. Tak tahu apakah kebetulan, atau memang takdir Tuhan, ruangan itu tak berpenghuni. Ia pun masuk bersama Yiseong, kemudian mengunci pintu di belakangnya lekas sebelum tertangkap basah.


“Kamu …,” pemuda Kwon terengah. Bagaimana pun tenaga tubuhnya memang cepat sekali terkuras. “Kamu akan segera lupa kalau hanya itu yang kamu minta ….”


Yiseong tertawa kecil. “Eunjae hyung, sebenarnya aku tidak perlu hadiah apa-apa. Keberadaanmu sudah lebih dari cukup. Bisa merayakan ulang tahun pertama bersamamu sudah lebih dari cukup.”


Kwon Eunjae menggeleng. Ia sungguh-sungguh ingin memberikan sesuatu yang tidak akan pernah dilupakan Hwang Yiseong. Sesuatu yang layak untuk dikenang. Sesuatu yang akan menjadi memori yang mengundang tarikan pada sudut-sudut bibir pemuda Hwang saat mengingatnya. Butuh keberanian untuk mengatakannya, karena ini pertama untuknya.


“I … I kissed your lips that day,” bisiknya lirih seraya berjalan mendekati Yiseong. Kedua tangan ia lingkarkan pada leher kesayangannya. Dua pasang netra jelaga bersirobok, bertukar kata tanpa lisan. Masing-masing hati tahu ke mana ujaran Kwon Eunjae mengarah. Jantung mereka berdegup dalam ketukan yang sama. Napas beradu napas. Kening mereka saling bersandar. Ujung hidung saling mengusap.


“And?” Yiseong bertanya, memancing ujar sesungguhnya dari bibir tipis Kwon Eunjae.


“Today … I wanna give you more. Let me kiss you down there ....”


“Are you sure?” Yiseong menyelipkan sehelai rambut jatuh ke belakang telinganya.


Kwon Eunjae mengangguk. Kembang api tengah meletup-letup di dadanya.


“But you'll have to guide me ....”




***




Everybody has a birthday every year. 

Really. But to celebrate it together, you and I, 

This might be the only year we could.


But I promise, 

I’ll try my hardest so we can celebrate it again, and again.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar